Monday 13 October 2014

Karakteristik Lahan Gambut di Kalimantan

Kali ini kita akan menambah wawasan kita dari laman artikel ini. Kita akan membahas tentang karakteristik lahan gambut di kalimantan. Saya mengutip dari Pengembangan Inovasi Pertanian 1(2), 2008: 149-156. Dengan Judul tulisan; Pemanfaatan dan Konservasi Ekosistem Lahan Rawa Gambut Di Kalimantan. Disini saya akan lebih menulis dan menjabarkan tentang karakteristik lahan gambut tersebut.
Sumber (www.mongabay.co.id)
 Lahan gambut di kalimantan umumnya terletak pada zona lahan rawa air tawar, dan sebagian pada zona lahan rawa pasang surut. Berdasarkan tingkat kematangan atau dekomposisinya, tanah gambut dibedakan menjadi tiga, yakni: (1) gambut yang tingkat dekomposisinya baru dimulai atau masih awal, disebut fibrik, dengan jaringan tumbuhan masih tampak jelas (mudah dikenali); (2) gambut hemik, sekitar separuh bahan telah mengalami dekomposisi dan (3) gambut saprik, sebagian besar gambut telah mengalami dekomposisi (matang). Dalam sistem taksonomi tanah, tanah-tanah tersebut pada tingkat subordo diklarifikasikan sebagai Haplofibrists, Haplohemists dan Haplosaprists. Tanah-tanah gambut di daerah peralihan ke zona rawa pasang surut diklarifikasikan sebagai Sulfihemists atau sulfisaprists.
Hasil inventarisasi dengan menggunakan citra satelit rekaman tahun 2002-2003 menunjukkan, luas lahan rawa gambut di kalimantan mencapai 5.769.246 ha, yang terdiri atas lahan gambut sangat dangkal (<50 cm) seluas 189.448 ha; dangkal (50-100 cm) 1.740.585 ha; sedang (100-200 cm) 1.390.787 ha; dalam (200-400 cm)1.105.096 ha; sangat dalam (400-800 cm) 1.065.636 ha dan dalam sekali (800-1200 cm) 277.694 ha. Lahan tersebut tersebar di Kalimantan Barat 1.729.980 ha, Kalimantan Tengah 3.010.640 ha, Kalimantan Timur 696.997 ha dan Kalimantan Selatan 331.639 ha.
 Lahan gambut memegang peranan penting dalam hidrologi suatu daerah rawa. Gambut memiliki daya menahan air yang besar, yaitu 200-800% dari bobotnya, sehingga daya lepas airnya juga besar . Dalam kaitan ini, keberadaan lahan gambut sangant dalam (> 4m), sangat penting untuk dipertahankan sebagai daerah konservasi air, terlebih bila pada bagian hilirnya terdapat kota-kota pantai seperti Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan dan Samarinda.
Sumber (http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/ip012088.pdf).

0 comments:

Post a Comment

Monday 13 October 2014

Karakteristik Lahan Gambut di Kalimantan

Kali ini kita akan menambah wawasan kita dari laman artikel ini. Kita akan membahas tentang karakteristik lahan gambut di kalimantan. Saya mengutip dari Pengembangan Inovasi Pertanian 1(2), 2008: 149-156. Dengan Judul tulisan; Pemanfaatan dan Konservasi Ekosistem Lahan Rawa Gambut Di Kalimantan. Disini saya akan lebih menulis dan menjabarkan tentang karakteristik lahan gambut tersebut.
Sumber (www.mongabay.co.id)
 Lahan gambut di kalimantan umumnya terletak pada zona lahan rawa air tawar, dan sebagian pada zona lahan rawa pasang surut. Berdasarkan tingkat kematangan atau dekomposisinya, tanah gambut dibedakan menjadi tiga, yakni: (1) gambut yang tingkat dekomposisinya baru dimulai atau masih awal, disebut fibrik, dengan jaringan tumbuhan masih tampak jelas (mudah dikenali); (2) gambut hemik, sekitar separuh bahan telah mengalami dekomposisi dan (3) gambut saprik, sebagian besar gambut telah mengalami dekomposisi (matang). Dalam sistem taksonomi tanah, tanah-tanah tersebut pada tingkat subordo diklarifikasikan sebagai Haplofibrists, Haplohemists dan Haplosaprists. Tanah-tanah gambut di daerah peralihan ke zona rawa pasang surut diklarifikasikan sebagai Sulfihemists atau sulfisaprists.
Hasil inventarisasi dengan menggunakan citra satelit rekaman tahun 2002-2003 menunjukkan, luas lahan rawa gambut di kalimantan mencapai 5.769.246 ha, yang terdiri atas lahan gambut sangat dangkal (<50 cm) seluas 189.448 ha; dangkal (50-100 cm) 1.740.585 ha; sedang (100-200 cm) 1.390.787 ha; dalam (200-400 cm)1.105.096 ha; sangat dalam (400-800 cm) 1.065.636 ha dan dalam sekali (800-1200 cm) 277.694 ha. Lahan tersebut tersebar di Kalimantan Barat 1.729.980 ha, Kalimantan Tengah 3.010.640 ha, Kalimantan Timur 696.997 ha dan Kalimantan Selatan 331.639 ha.
 Lahan gambut memegang peranan penting dalam hidrologi suatu daerah rawa. Gambut memiliki daya menahan air yang besar, yaitu 200-800% dari bobotnya, sehingga daya lepas airnya juga besar . Dalam kaitan ini, keberadaan lahan gambut sangant dalam (> 4m), sangat penting untuk dipertahankan sebagai daerah konservasi air, terlebih bila pada bagian hilirnya terdapat kota-kota pantai seperti Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan dan Samarinda.
Sumber (http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/ip012088.pdf).

0 comments:

Post a Comment