Thursday 2 October 2014

Mental yang bisa bikin NKRI hancur.

   Kali ini saya ingin coba mengingatkan kembali akan mental para pemimpin kita yang gagal menjadi teladan bagi kita rakyat Indonesia. Kali ini saya kesampingkan dulu tulisan saya tentang Pertanian dan Sumberdaya Indonesia. Fenomena ini tidak bisa di diamkan begitu saja, kita yang muda harus mulai greget dan buka wawasan kita tentang dagelan politik atau ulah para anggota DPR kita ini. Saya ingin mengajak teman teman untuk menyimpan video ini baik baik agar kelak 5 tahun berikutnya kita akan berpikir ulang untuk memilihnya atau memilih kembali anggota DPR ini dan harapan saya pribadi, kita yang muda untuk tidak meniru dan mengulanggi kemunduran ini jika kelak nanti kita yang muda menjadi penghuni gedung DPR ini nantinya. Secara pribadi saya juga merasa sangat sangat dan sangat merasa malu melihat mereka anggota DPR kita yang katanya adalah wakil rakyat. Berikut saya lampirkan video kericuhan DPR kita yang unduh ulang dari Youtube (https://www.youtube.com/watch?v=0zvDUEd1QrM).


   Mental ini lah yang bisa merusak NKRI nantinya. Perlahan, Moral pemimpin yang katanya teladan akan hilang dan teladan tersebut pun akan terikut hilang. Sepintas saya ingat kembali akan pernyataan dari bapak presiden kita yang keempat yaitu bapak bangsa dan bapak prural Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang pernah menyatakan anggota DPR RI sama dengan anak TK. Kala itu seawktu masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, Gus Dur pernah melakukan kunjungan kerja ke DPR RI. Entah apa waktu itu menjadi alasan dan konteksnya tiba tiba Gus Dur menyatakan bahwa para anggota DPR masih seperti anak TK (Taman Kanak kanak). Pernyataan ini pada saat itu sangat ramai di seluruh media Indonesia. Mungkin inilah bagian dari jawaban pernyataan presiden RI ke-emapat, almarhum gusdur tersebut. Dan lagi saya mengajak yang muda, Semoga mental yang muda tidak mengulanggi kemunduran mental yang nantinya dapat merusak NKRI. Harapan bersama dapat tetap mempertahankan NKRI selamnya. (AES). 

Pertanian Pekarang Rumah Sebagai Bertani Modern dan Sehat.

   Banyak orang yang memiliki pekarangan rumah tapi tidak jarang diantara mereka yang meggunakan pekarangan tersebut sebagai penghias rumah untuk mempercantik rumah dan menambah kesegaran udara di rumah tersebut. Dari hasil survey menunjukkan bahwa Kabupaten Karo, Sumatera utara merupakan salah satu daerah yang sangat memperdayakan pekarangan yang ada disekitar rumah warga. Masyarakat kabupaten karo ini biasanya memperdayakan pekarangan sekitar rumahnya untuk kegiatan bercocok tanam atau bertani. Biasanya mereka bercocok tanam jenis tanaman muda atau sayur-sayuran. Jenis pada tanaman muda dan sayur sayuran yang biasanya ditanam adalah buncis, caisim, kubis, daun bawang dan banyak jenis sayuran lainnya yang biasanya memiliki umur pendek atau hanya 40 hari sampai 100 hari usia tanaman siap panen. Selain sebagai sumber penghasilan tambahan dan penyeyuk lingkungan rumah. Masyarakat karo ini secara tidak langsung sudah memiliki stock pangan yang sehat. Mereka sudah memiliki sayur mayur yang sehat dan cendrung organik. Kebiasaan inilah yang dapat kita lakukan di pekarangan rumah kita.

 Selain kabupaten karo ini, banyak daerah daerah lain di Indonesia yang memanfaatkan pekarangannya sebagai aktifitas yang membuat kehidupan penghuni rumah menjadi lebih sehat.
Di bali memiliki program terpadu P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera) untuk pemanfaatan lahan pekarangan rumah dengan konsep warung dan apotik hidup, Hal yang dimaksud adalah menanam tanaman obat di pekarangan rumah. Sedangkan di berbagai kabupaten yang ada di jawa barat, jawa timur dan jawa timur memiliki program TOGA (Tanaman Obat Keluarga).
Program program tersebut adalah bagian cara untuk memanfaatkan pekarangan rumah. Pemanfaat tersebut untuk menghasilkan tanaman obat yang bisa dimanfaatkan untuk kesehatan. Jenis tanaman yang biasanya ditanam adalah kunyit, kencur, temulawak, daun serai, lidah buaya daun sirih dan banyak jenis lainnya. Semua budidya pada program tersebut dapat kita kembangkan baik itu di pekarangan rumah yang sempit dan lebar. Bagi pekarangan yang sempit dapat dikembangkan dengan cara budidaya vertikal. Di halam beriuktnya kita akan bahas tentang budidaya tanaman secara vertikal. (AES).


 

Thursday 2 October 2014

Mental yang bisa bikin NKRI hancur.

   Kali ini saya ingin coba mengingatkan kembali akan mental para pemimpin kita yang gagal menjadi teladan bagi kita rakyat Indonesia. Kali ini saya kesampingkan dulu tulisan saya tentang Pertanian dan Sumberdaya Indonesia. Fenomena ini tidak bisa di diamkan begitu saja, kita yang muda harus mulai greget dan buka wawasan kita tentang dagelan politik atau ulah para anggota DPR kita ini. Saya ingin mengajak teman teman untuk menyimpan video ini baik baik agar kelak 5 tahun berikutnya kita akan berpikir ulang untuk memilihnya atau memilih kembali anggota DPR ini dan harapan saya pribadi, kita yang muda untuk tidak meniru dan mengulanggi kemunduran ini jika kelak nanti kita yang muda menjadi penghuni gedung DPR ini nantinya. Secara pribadi saya juga merasa sangat sangat dan sangat merasa malu melihat mereka anggota DPR kita yang katanya adalah wakil rakyat. Berikut saya lampirkan video kericuhan DPR kita yang unduh ulang dari Youtube (https://www.youtube.com/watch?v=0zvDUEd1QrM).


   Mental ini lah yang bisa merusak NKRI nantinya. Perlahan, Moral pemimpin yang katanya teladan akan hilang dan teladan tersebut pun akan terikut hilang. Sepintas saya ingat kembali akan pernyataan dari bapak presiden kita yang keempat yaitu bapak bangsa dan bapak prural Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang pernah menyatakan anggota DPR RI sama dengan anak TK. Kala itu seawktu masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, Gus Dur pernah melakukan kunjungan kerja ke DPR RI. Entah apa waktu itu menjadi alasan dan konteksnya tiba tiba Gus Dur menyatakan bahwa para anggota DPR masih seperti anak TK (Taman Kanak kanak). Pernyataan ini pada saat itu sangat ramai di seluruh media Indonesia. Mungkin inilah bagian dari jawaban pernyataan presiden RI ke-emapat, almarhum gusdur tersebut. Dan lagi saya mengajak yang muda, Semoga mental yang muda tidak mengulanggi kemunduran mental yang nantinya dapat merusak NKRI. Harapan bersama dapat tetap mempertahankan NKRI selamnya. (AES). 

Pertanian Pekarang Rumah Sebagai Bertani Modern dan Sehat.

   Banyak orang yang memiliki pekarangan rumah tapi tidak jarang diantara mereka yang meggunakan pekarangan tersebut sebagai penghias rumah untuk mempercantik rumah dan menambah kesegaran udara di rumah tersebut. Dari hasil survey menunjukkan bahwa Kabupaten Karo, Sumatera utara merupakan salah satu daerah yang sangat memperdayakan pekarangan yang ada disekitar rumah warga. Masyarakat kabupaten karo ini biasanya memperdayakan pekarangan sekitar rumahnya untuk kegiatan bercocok tanam atau bertani. Biasanya mereka bercocok tanam jenis tanaman muda atau sayur-sayuran. Jenis pada tanaman muda dan sayur sayuran yang biasanya ditanam adalah buncis, caisim, kubis, daun bawang dan banyak jenis sayuran lainnya yang biasanya memiliki umur pendek atau hanya 40 hari sampai 100 hari usia tanaman siap panen. Selain sebagai sumber penghasilan tambahan dan penyeyuk lingkungan rumah. Masyarakat karo ini secara tidak langsung sudah memiliki stock pangan yang sehat. Mereka sudah memiliki sayur mayur yang sehat dan cendrung organik. Kebiasaan inilah yang dapat kita lakukan di pekarangan rumah kita.

 Selain kabupaten karo ini, banyak daerah daerah lain di Indonesia yang memanfaatkan pekarangannya sebagai aktifitas yang membuat kehidupan penghuni rumah menjadi lebih sehat.
Di bali memiliki program terpadu P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera) untuk pemanfaatan lahan pekarangan rumah dengan konsep warung dan apotik hidup, Hal yang dimaksud adalah menanam tanaman obat di pekarangan rumah. Sedangkan di berbagai kabupaten yang ada di jawa barat, jawa timur dan jawa timur memiliki program TOGA (Tanaman Obat Keluarga).
Program program tersebut adalah bagian cara untuk memanfaatkan pekarangan rumah. Pemanfaat tersebut untuk menghasilkan tanaman obat yang bisa dimanfaatkan untuk kesehatan. Jenis tanaman yang biasanya ditanam adalah kunyit, kencur, temulawak, daun serai, lidah buaya daun sirih dan banyak jenis lainnya. Semua budidya pada program tersebut dapat kita kembangkan baik itu di pekarangan rumah yang sempit dan lebar. Bagi pekarangan yang sempit dapat dikembangkan dengan cara budidaya vertikal. Di halam beriuktnya kita akan bahas tentang budidaya tanaman secara vertikal. (AES).