Wednesday 15 October 2014

Perjuangan Para Pendukung Lingkungan

Ekonomi Hijau Demi Bumi Yang Letari

Direktur Environmental Protection Agency, AS, dalam "Business Week" pada 18 juni 1990 pernah mengatakan; Nature provides a free lunch, but only if we control our appetites yang artinya Alam menyediakan segala kebutuhan secara gratis asal kita bisa mengontrol nafsu kita. Ungkapan Ruckkelshaus pada saat itu merupakan manifestasi kesadaran bahwa manusia merusak lingkungan. Pola hidup masyaraakat modern telah membuat pembangunan sangat eksploitatif terhadap sumber daya alam dan mengancam kehidupan. Hampir 20 tahun lalu penduduk dunia telah meningkat tiga kali lipat dari awal abad ke-20. Saat itu produk domestik bruto dunia meningkat 21 kali, konsumsi bahan bakar fosil meningkat 30 kali, dan produksi industri meningkat 50 kali. Tetapi, terjadi ketidakmerataan karena rata-rata pendapaatan 1 Miliar penduduk negara kaya 20 kali lebih tinggi dari lebih 3 Miliar penduduk negara miskin kala itu. Dari kegiatan ekonomi tersebut menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Lingkungan yang rusak tersebut mempengaruhi iklim yang tentunya akan menimbulkan bencana alam seperti; kekeringan, banjir dan tanah longsor.

Sumber (http://akowawa.blogspot.com/2012/06/5-juni-hari-lingkungan-hidup-sedunia.html)
Dalam fenomena inilah paradigma ekonomi hijau muncul. Paradigma tersebut juga merupakan bagian dari manifestasi konsep pembangunan berkelanjutan, ekonomi hijau merupakan bagian dari pembangunan yang berbasis efisiensi penggunaan sumber daya, pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan dengan mengedepankan kesejahteraan sosial masyarakat sekitar dan lingkungan lestari. Paradigma ekonomi hijau tersebut merupakan paradigma yang merevolusi proses pembangunan sekaligus menuntut perubahan gaya hidup yang seimbang terhadap lingkungan dan bumi. Implementasi prinsip ekonomi hijau membutuhkan kreativitas, pengetahuan, kesadaran dan kesertaan masyarakat. Oleh karena itu, sangat diperlukan penegakan prinsip ekologi yang berjalan seiring dengan transformasi sosial dan kehidupan ekonomi. (AES)

Menanam Pohon Untuk Lingkungan Anak Cucu

Monday 13 October 2014

Karakteristik Lahan Gambut di Kalimantan

Kali ini kita akan menambah wawasan kita dari laman artikel ini. Kita akan membahas tentang karakteristik lahan gambut di kalimantan. Saya mengutip dari Pengembangan Inovasi Pertanian 1(2), 2008: 149-156. Dengan Judul tulisan; Pemanfaatan dan Konservasi Ekosistem Lahan Rawa Gambut Di Kalimantan. Disini saya akan lebih menulis dan menjabarkan tentang karakteristik lahan gambut tersebut.
Sumber (www.mongabay.co.id)
 Lahan gambut di kalimantan umumnya terletak pada zona lahan rawa air tawar, dan sebagian pada zona lahan rawa pasang surut. Berdasarkan tingkat kematangan atau dekomposisinya, tanah gambut dibedakan menjadi tiga, yakni: (1) gambut yang tingkat dekomposisinya baru dimulai atau masih awal, disebut fibrik, dengan jaringan tumbuhan masih tampak jelas (mudah dikenali); (2) gambut hemik, sekitar separuh bahan telah mengalami dekomposisi dan (3) gambut saprik, sebagian besar gambut telah mengalami dekomposisi (matang). Dalam sistem taksonomi tanah, tanah-tanah tersebut pada tingkat subordo diklarifikasikan sebagai Haplofibrists, Haplohemists dan Haplosaprists. Tanah-tanah gambut di daerah peralihan ke zona rawa pasang surut diklarifikasikan sebagai Sulfihemists atau sulfisaprists.
Hasil inventarisasi dengan menggunakan citra satelit rekaman tahun 2002-2003 menunjukkan, luas lahan rawa gambut di kalimantan mencapai 5.769.246 ha, yang terdiri atas lahan gambut sangat dangkal (<50 cm) seluas 189.448 ha; dangkal (50-100 cm) 1.740.585 ha; sedang (100-200 cm) 1.390.787 ha; dalam (200-400 cm)1.105.096 ha; sangat dalam (400-800 cm) 1.065.636 ha dan dalam sekali (800-1200 cm) 277.694 ha. Lahan tersebut tersebar di Kalimantan Barat 1.729.980 ha, Kalimantan Tengah 3.010.640 ha, Kalimantan Timur 696.997 ha dan Kalimantan Selatan 331.639 ha.
 Lahan gambut memegang peranan penting dalam hidrologi suatu daerah rawa. Gambut memiliki daya menahan air yang besar, yaitu 200-800% dari bobotnya, sehingga daya lepas airnya juga besar . Dalam kaitan ini, keberadaan lahan gambut sangant dalam (> 4m), sangat penting untuk dipertahankan sebagai daerah konservasi air, terlebih bila pada bagian hilirnya terdapat kota-kota pantai seperti Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan dan Samarinda.
Sumber (http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/ip012088.pdf).

Hutan Rawa Air Tawar Indonesia: Penjelasan dan Penyebarannya.

Hutan rawa air tawar atau freshwater swamp-forest merupakan kawasan hutan yang dibedakan berdasarkan keadaan dari tanahnya. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang penjelasan dan penyebaran hutan rawa air tawar. Hutan rawa air tawar ini memiliki permukaan tanah yang kaya akan mineral. Biasanya ditumbuhi hutan lebat. Ciri dari hutan rawa air tawar adalah hutan yang terdapat pada daerah dengan kondisi tanah yang selalu tergenang oleh air tawar dan tidak terpengaruh oleh iklim. Biasanya ditumbuhi oleh vegetasi yang termasuk kategori vegetasi yang selalu hijau, diantaranya adalah brupa pohon pohon dengan tinggi mencapai 40 meter dan meempunyai beberapa lapisan tajuk. Spesies pohon yang banyak terdapat dalam hutan rawa air tawar antara lain Eucalyptus degulpta, Palaquium leiocarpum, Shorea uliginosa, Campnosaperma macrophylla, Gareinia spp., Eugenia spp., Canarium spp., Koompassia spp., Calophyllum spp., Xylopia spp. Pada umumnya spesies tersebut cendrung berkelompok dan membentuk komunitas miskin spesies atau penyebaran spesies yang tidak merata.
Oleh karena hutan rawa ini mempunyai beberapa lapisan atau stratum maka bentuknya hampir menyerupai hutan hujan tropis. Hal yang paling membedakan antara kedua hutan ini adalah adanya genangan air tawar dan pengaruhnya terhadap iklim lingkungan sekitar. Adapun karateristik hutan rawa air tawar biasanya hutan yang tumbuh pada daerah yang selalu digenangin air tawar, tidak di pengaruhi iklim, pada umunya terletak di belakang hutan payaudengan jenis tanah aluvial dan aerasinya yang kurang baik, ditumbuhi oleh banyak pohon berakar lutut yang tunasnya terendam air, tanah yang berlumpur, airnya yang asam atau memiliki PH kurang dari 6 serta didasar rawa terdapat banyak gambut. Di Indonesia sendiri, hutan rawa air tawar tersebar di Sumatera bagian Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku dan Irian Jaya bagian Selatan. (AES).http://pengertian-definisi.blogspot.com/




Sunday 12 October 2014

Masih layak kah Pengertian Hutan Tropis Bagi Indonesia?

Pengertian hutan tropis, hutan tropis merupakan kesatuan ekosistem yang selalu basah atau lembap sehing sering disebut juga sebagai hutan hujan, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa atau terletak di garis lintang 0 derajat sampai 10 derajat ke utara dan ke selatan garis khatulisitiwa. Hutan tropis ini dapat dijumpai di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, Australia bagian Utara, sebagian besar wilayah Afrika, Kepulauan Pasifik, Amerika Tengah dan sebagian besar wilayah Amerika Selatan. Luas dari daerah tropis mencakup 30 persen dari keseluruhan wilayah di permukaan bumi. Hutan hujan tropis mrupakan rumah untuk setengah spesies flora dan fauna di seluruh dunia. Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai 'Farmasi terbesar dunia' karena hampir 25 persen obat modern berasal dari tumbuhan yang hidup dan berkembangbiak di hutan hujan ini.
 Di daerah hutan tropis hanya terdapat dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau, dengan curah hujan yang tinggi. Dari curah hujan yang tinggi tersebutlah Pengerian hutan tropis menjadi hutan hujan. Dalam peristilahan bahasa inggris, formasi hutan ini dikenal dengan lowland equatorial evergreen rainforest, tropical lowland evergreen rainforest, atau secara ringkas disebut sebagai tropical rainforest. Hutan tropis terbentuk di wilayah wilayah beriklim tropis, dengan curah hujan tahunan minimum berkisar antara 1.750 mm (69 in) dan 2.000 mm (79 in). Sedangkan rata rata temperatur bulanan berada di atas 18 derajat celcius (C) atau 64 derajat faraheit (F) di sepanjang tahun. Keragaman jenis satwa dan flora di daerah hutan tropis ini sangat tinggi dibandingkan pada lokasi lain. Kondisi habitat pada daerah hutan tropis ini sangat heterogen yang menyebabkan munculnya keanekaragaman jenis yang tinggi.
Dari uraian dan penjabaran tentang pengertian hutan tropis tersebut dapat kita lihat dan bandingkan dengan kondisi dan kekiniian hutan indonesia. Ilegal logging yang masih tetap membudidaya, menebang tanpa menanam yang selalu dilakukan, pengalihan fungsi hutan yang cendrung menjadi habitat yang homogen, dan banyak lainnya kegiatan manusia yang lupa akan pentingnya hutan bagi ekosistem yang lebih luas lagi.






Melihat fenomena dan budaya indonesia saat ini terhadap pelestarian hutan, menimbulkan berbagai pertanyaan dan mari kita jawab bersama dengan merubahnya menjadi budaya lestari terhadap hutan Indonesia. Apakah hutan Indonesia masih layak? Apakah Pengertian hutan tropis tersebut masih layak disematkan bagi hutan Indonesia?. (AES).
http://pengertian-definisi.blogspot.com

Tuesday 7 October 2014

Ternyata, Pohon ini Dapat Segarkan Rumah dan Lingkungannya

     Setiap perkembangan suatu negara sebanding dengan banyaknya jumlah kendaraan bermotor atau teknologi lain dalam membantu aktivitas masyarakatnya. Di suatu negara berkembang maupun maju memiliki kota metropolitan sebagai kota bisnis di negara tersebut. Kota metropolitan sebagai kota sibuk dan padat aktivitas tentunya menggunakan berbagai kendaraan dan teknologi untuk memudahkan berbagai aktivitas di kota tersebut. Disamping kegunaan teknologi tersebut dalam membantu aktivitas masyarakat kota ternyata menimbulkan permasalahan juga. Permasalahan adalah menimbulkan berbagai dampak pencemaran udara atau polusi udara. Menurut penelitian, polusi udara yang biasanya keluar dari cerobong asap knalpot kendaraan adalah timah hitam dan plumbum (Pb). Peningkatan penggunaan kendaraan bermotor dan teknologi lain sangat berdampak pada peningkatan polutan di udara.


     Pada saat kondisi seperti ini, pohon bisa sangat berperan dalam menaggulangi polusi lingkungan. Pohon selain karbohidrat, dalam proses fotosintesisnya pohon juga menghasilkan zat lain yang sangat penting bagi manusia. Zat itu adalah oksigen. Oksigen juga menjadi hasil dari proses fotosintesis pohon tersebut. Manfaat lain dari pohon tersebut adalh sebagai penyumbang oksigen terbesaar di dunia. Semakin banyak pohon yang dilestarikan maka semakin banyak pula kuantitas oksigen yang ada dalam udara kita. Hal inilah yang menyebabkan kita sering merasa sejuk daan segar ketika duduk di bawah pohon yang rindang walaupun terik matahari menyinar di waktu siang hari. Dari hasil kuantitas dan kualitas oksigen yang dihasilkan pohon tersebut menghasilkan dampak positif yaitu; menjadikan meeting atau rapat dekat pohon dapat mencerdaskan otak. Fungsi dan manfaat pohon itu sangat mengajak kita untuk melestarikan kembali pohon yang ada di lingkungan rumah dan sekitar kita. Pohon yang baik untuk ditanam di lingkungan rumah sekitar adalah Pohon Trembesi. Pohon trembesi ini mampu menyerap 28.488,39 Kg CO2/pohon setiap tahunnya. Sepertinya Trembesi ini sangat menarik untuk kita gali lagi, Kta akan bahas di pembahasan selanjutnya, kita akan kupas tuntas tentang Pohon Trembesi. (AES).

Thursday 2 October 2014

Mental yang bisa bikin NKRI hancur.

   Kali ini saya ingin coba mengingatkan kembali akan mental para pemimpin kita yang gagal menjadi teladan bagi kita rakyat Indonesia. Kali ini saya kesampingkan dulu tulisan saya tentang Pertanian dan Sumberdaya Indonesia. Fenomena ini tidak bisa di diamkan begitu saja, kita yang muda harus mulai greget dan buka wawasan kita tentang dagelan politik atau ulah para anggota DPR kita ini. Saya ingin mengajak teman teman untuk menyimpan video ini baik baik agar kelak 5 tahun berikutnya kita akan berpikir ulang untuk memilihnya atau memilih kembali anggota DPR ini dan harapan saya pribadi, kita yang muda untuk tidak meniru dan mengulanggi kemunduran ini jika kelak nanti kita yang muda menjadi penghuni gedung DPR ini nantinya. Secara pribadi saya juga merasa sangat sangat dan sangat merasa malu melihat mereka anggota DPR kita yang katanya adalah wakil rakyat. Berikut saya lampirkan video kericuhan DPR kita yang unduh ulang dari Youtube (https://www.youtube.com/watch?v=0zvDUEd1QrM).


   Mental ini lah yang bisa merusak NKRI nantinya. Perlahan, Moral pemimpin yang katanya teladan akan hilang dan teladan tersebut pun akan terikut hilang. Sepintas saya ingat kembali akan pernyataan dari bapak presiden kita yang keempat yaitu bapak bangsa dan bapak prural Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang pernah menyatakan anggota DPR RI sama dengan anak TK. Kala itu seawktu masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, Gus Dur pernah melakukan kunjungan kerja ke DPR RI. Entah apa waktu itu menjadi alasan dan konteksnya tiba tiba Gus Dur menyatakan bahwa para anggota DPR masih seperti anak TK (Taman Kanak kanak). Pernyataan ini pada saat itu sangat ramai di seluruh media Indonesia. Mungkin inilah bagian dari jawaban pernyataan presiden RI ke-emapat, almarhum gusdur tersebut. Dan lagi saya mengajak yang muda, Semoga mental yang muda tidak mengulanggi kemunduran mental yang nantinya dapat merusak NKRI. Harapan bersama dapat tetap mempertahankan NKRI selamnya. (AES). 

Pertanian Pekarang Rumah Sebagai Bertani Modern dan Sehat.

   Banyak orang yang memiliki pekarangan rumah tapi tidak jarang diantara mereka yang meggunakan pekarangan tersebut sebagai penghias rumah untuk mempercantik rumah dan menambah kesegaran udara di rumah tersebut. Dari hasil survey menunjukkan bahwa Kabupaten Karo, Sumatera utara merupakan salah satu daerah yang sangat memperdayakan pekarangan yang ada disekitar rumah warga. Masyarakat kabupaten karo ini biasanya memperdayakan pekarangan sekitar rumahnya untuk kegiatan bercocok tanam atau bertani. Biasanya mereka bercocok tanam jenis tanaman muda atau sayur-sayuran. Jenis pada tanaman muda dan sayur sayuran yang biasanya ditanam adalah buncis, caisim, kubis, daun bawang dan banyak jenis sayuran lainnya yang biasanya memiliki umur pendek atau hanya 40 hari sampai 100 hari usia tanaman siap panen. Selain sebagai sumber penghasilan tambahan dan penyeyuk lingkungan rumah. Masyarakat karo ini secara tidak langsung sudah memiliki stock pangan yang sehat. Mereka sudah memiliki sayur mayur yang sehat dan cendrung organik. Kebiasaan inilah yang dapat kita lakukan di pekarangan rumah kita.

 Selain kabupaten karo ini, banyak daerah daerah lain di Indonesia yang memanfaatkan pekarangannya sebagai aktifitas yang membuat kehidupan penghuni rumah menjadi lebih sehat.
Di bali memiliki program terpadu P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera) untuk pemanfaatan lahan pekarangan rumah dengan konsep warung dan apotik hidup, Hal yang dimaksud adalah menanam tanaman obat di pekarangan rumah. Sedangkan di berbagai kabupaten yang ada di jawa barat, jawa timur dan jawa timur memiliki program TOGA (Tanaman Obat Keluarga).
Program program tersebut adalah bagian cara untuk memanfaatkan pekarangan rumah. Pemanfaat tersebut untuk menghasilkan tanaman obat yang bisa dimanfaatkan untuk kesehatan. Jenis tanaman yang biasanya ditanam adalah kunyit, kencur, temulawak, daun serai, lidah buaya daun sirih dan banyak jenis lainnya. Semua budidya pada program tersebut dapat kita kembangkan baik itu di pekarangan rumah yang sempit dan lebar. Bagi pekarangan yang sempit dapat dikembangkan dengan cara budidaya vertikal. Di halam beriuktnya kita akan bahas tentang budidaya tanaman secara vertikal. (AES).


 

Friday 19 September 2014

Menghadapi MEA, Indonesia Bisa Andalkan Buah Tropika

     Indonesia dan negara negara yang tergabung dalam ASEAN lainnya tinggal menghitung bulan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapai Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA. Setiap negara akan bebas masuk ke negara kelompok ASEAN tersebut untuk melakukan perdagangan. MEA ini akan membebaskan warga negaranya yang tergabung dalam ASEAN untuk saling keluar masuk di negara ASEAN tersebut, bergabung dalam menghidupkan perdagangan dan perekonomian di negara tersebut. Sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, teknologi dan bahan baku yang ada di negara tergabung akan saling keluar masuk dan bebas berinteraksi untuk mewujudkan MEA tersebut. Pada akhir tahun 2015 MEA akan resmi dilaksanakan. Mau ga mau dan siap ga siap kita sebagai salah satu anggota negara yang sudah menyetujui akan perjanjian tersebut sehingga kita harus siap dan mau bersaing dengan SDM negara negara ASEAN yang akan masuk ke Indonesia.

     Disini saya akan memulai untuk mempersiapkan bekal kita bersama sebagai bangsa Indonesia untuk menghadapi MEA. Bekal yang ingin saya ingatkan kembali dan berkali-kali adalah bidang pertanian. Indonesia memiliki potensi pertanian yang sangat besar. Pada tulisan kali ini saya akan mengajak kita bersama untuk mengingat akan potensi yang sangat besar bagi Indonesia. Potensi yang ingin kita lirik adalah potensi buah tropis yang ada di Indonesia. Kementerian Lingkungan hidup 2007 memaparkan bahwa masyarakat indonesia mengonsumsi tidak kurang dari 450 jenis buah buahan. Jenis mangga manalagi, jeruk medan, nenas, kelengkeng, salak pondoh, rambutan, durian, buah naga, apel malang, anggur probolinggo dan manggis merupakan bagian dari jenis buah tropis Indonesia yang banyak diketahui oleh masyarakat umum dan banyak beredar di pasaran Indonesia dan Negara ASEAN lainnya.
     Potensi buah tropis tersebutlah yang akan menjadi salah satu bekal kita untuk menghadapi MEA di akhir tahun depan. Tujuan MEA nantinya adalah untuk menghilangkan hambatan tarif perdagangan antarnegara. Walaupun demikian, tidak secara otomatis produk pertanian atau buah tropis antarnegara bebas diperdagangkan. Ada standar kualitas dan higienitas yang menjadi acuan dan kesepakat bersama yang bisa menjadi benteng dari serbuan buah tropika lainnya yang berasal dari negara negara ASEAN lainnya. Dengan kata lain Indonesia harus siap memperhatikan bagaimana perawatan buah yang baik untuk meningkatkan kualitas buah dan mengetahu pengemasan yang baik demi menjaga higienitas dari buah tersebut. Intinya, kita punya buah tropis tersebut dan kedepan kita juga harus mengedepankan kualitas dan higienitas dari buah tropis tersebut sehingga kita bisa mengandalkannya untuk menghadapai MEA nantinya. (AES).

Tuesday 16 September 2014

Beras Diabetes Atau Beras Analog Sebagai Beras Masa Depan

     Kebanyakan warga Indonesia pastinya memakan nasi sebagai makanan pokoknya. Ketika orang indonesia sudah makan roti atau makan makanan lainnya pasti kebanyakan dari mereka belum merasakan makan jika mereka belum memakan nasi atau beras. Budaya yang sudah mendarah daging sejak dahulu memang sangat sulit dan membutuhkan usaha yang lebih untuk merubahnya dan mengarahkan budaya makan tersebut ke pola makan yang lebih sehat lagi. Sebelum kita bahas lebih lanjut lagi tentang beras, mari kita lihat dulu bagaimana data tentang beras di Indonesia.
     Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kebutuhan konsumsi beras atau nasi di Indonesia setiap tahunnya adalah 34,75 juta ton. Pastinya banyaknya konsumsi tersebut disebabkan oleh budaya makan nasi dari masyarakat Indonesia Sedari dulu. Kita ketahui nasi memiliki karbohidrat tinggi dan tentunya dapat menjadi salah satu pemicu munculnya penyakit dalam tubuh manusia. Kadar karbohidrat nasi yang banyak dalam tubuh ternyata cendrung menyebabkan penyakit diabetes. Beras yang kita masak dan konsumsi selama ini ternyata lebih cendrung menimbulkan diabetes apalagi kita ketahui kebanyakan dari sifat atau budaya makan kita jarang sekali memperhatikan akan kadar atau besaran karbohidrat dan protein dalam makanan kita. Beberapa kelompok atau pengiat yang selalu mengkampanyekan diabetes menyarankan untuk membatasi mengkonsumsi karbohidrat dari beras. Beras diabetes itulah sebutannya jika kita terlalu banyak mengkonsumsinya apalagi kita melupakan pola kesehatan kita yang tidak teratur.
   
     Beras pemicu diabetes tersebut dapat kita siasati dengan mengonsumsi beras analog. Sebelum saya cerita lanjut, saya ingin menyampaikan singkat tentang arti beras analog tersebut. Beras analog merupakan salah satu rekayasa teknologi dalam pangan yang dapat mengubah bahan pangan bukan padi menjadi bentuk yang menyerupai beras dengan menggunakan mesin ekstruder. Bahan pangan bukan padi yang dimaksud adalah seperti jagung, singkong, ubi jalar, sorgum dan sebagainya. Bantuan rekayasa teknologi ekstruder tersebut dapat mengatur kadar karbohidrat pada beras analog tersebut. Bentuk yang menyerupai beras tersebut dapat membantu kita secara psikologis bahwa kita sudah makaan nasi, yang mana kebanyakan dari kita warga Indonesia yang selalu makan nasi dalam pola hidupnya. tentunya dengan rekayasa teknologi pangan tersebut tidak menutup kemungkinan akan dapat mengarahkan dan mengubah beras analog ini sebagai beras untuk generasi masa depan.

Friday 12 September 2014

100 Tahun NKRI, Konsep Bangunan Harus Hijau

     Pembangunan merupakan salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari suatu indikator kemajuan negara. Suatu negara yang maju sebanding dengan kemajuan pembangunan yang ada di negara tersebut. Tentunya, pembangunan ini memiliki dampak. Dampak positif dan negatif bisa terjadi bila pemerintah atau negara salah dalam mengarahkan dan memanagemenkan pembangunan di negaranya. Oleh sebab itu diharapkan dapat menciptakan pembangunan yang berimbang. Teori pembangunan berimbang (balanced development) merupakan kegiatan menyeimbangan antara berbagai segi kegiatan masyarakat, baik di sektor pertanian, pertambangan, industri dan sebagainya yang mana korelasi semua itu dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan warga negaranya. Dengan kata kunci pemenuhan kebutuhan tersebut secara merata untuk kemajuan negara. Kali ini, saya tidak mengupas tuntas bagaimana sektor sektor tersebut saling berkorelasi dalam pembangunan sebagai aktivitasnya.

     Disini, saya akan menilik pembangunan itu bukan dari aktivitasnya tapi dari bentuk bangunannya. Salah satu bentuk bangunan suatu negara yang akan kita lirik adalah singapura, karena iklim antara singapura dan indonesia tidak terlalu jauh. Batam dan Singapura bisa menjadi indikator akan persamaan iklimnya terhadap negara kita 'Indonesia'. Sebelum kita intip lebih dalam lagi tentang bangunan yang ada di singapura, saya sangat berterimakasih kepada bapak Julianus Sandi yang memberikan masukan terhadap blog saya dan juga memberikan refrensi alamat internet (nationalgeographic.co.id) tentang konsep bangunan hijau yang ada di singapura. Adapun konsep bangunan yang ditawarkan singapura adalah konsep bangunan yang hijau dan ramah lingkungan. Dimana konsep tersebut sudah menerapkan prinsip dalam efisiensi energi, konservasi air dan mutu lingkungan dalam ruangan sejak tahun 2005. Singapura juga menargetkan 80% gedung green pada tahun 2030 dalam penjelasan Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Khaw Boon Wan dalam situs national geograpic tersebut.
     Atas dasar kesamaan iklim tersebut, Ikatan Nasional Konsultan Indonesia menandatangani nota kesepahaman antara otoritas konstruksi dan bangunan Singapura pada Konfrensi International yang membahas Bangunan Hijau atau Ramah Lingkungan, Senin (1/9) di Singapura. Semoga dalam pelaksanaan pembangunan bangunan ramah lingkungan nanti dapat berjalan sesuai dengan teori pembangunan berimbang yang tentunya bisa sejalan dengan efisiensi energi, konservasi air dan mutu lingkungan. Dan lagi saya sampaikan terimakasih kepada situs nationalgeographic.co.id dalam informasinya tentang Bangunan hijau Singapura. (AES)

Menuju Kedaulatan Pangan, Asuransi Pertanian Harus Kokoh.

     Asuransi saat ini sedang mengalami trend positif di kalangan masyarakat Indonesia. Asuransi yang sedang banyak beredar ditengah masyarakat saat ini adalah asuransi kesehatan, pendidikan, biro perjalan, hari tua, kematian dan masih banyak rincian jenis asuransi lainnya. Berbagai penawaran service asuransi tersebut tentunya menjadi komoditi tersendiri bagi para agen dan pemiliki perusahaan asuransi. Namun perkembangan asuransi tersebut hanya populer dikalangan masyarakat menengah ke atas sementara masyarakat golongan menangah ke bawah belum mementingkan adanya asuransi tersebut. Tentunya hal ini harus ditanggapi serius oleh pemerintah dan dilakukan kerja keras bersama untuk kembali mengingatkan akan pentingnya asuransi sebagai penjaminan atau perlindungan terhadap kesehatan atau bisnis kita. Kali ini saya ingin mencoba memposisikan sistem asuransi tersebut bukan kearah kesehatan maupun pendidikan, melainkan ke bidang pertanian. Sistem asuransi pertanian yang nantinya dapat menjamin dan melindungi petani dari kerugian akibat gagal panen. Pastinya asuransi yang kokoh dapat mewujudkan kedaulatan pangan dalam jangka menengah atau panjang, karena dengan adanya perlindungan atau jaminan oleh lembaga asuransi terhadap bidang pertanian menjadikan petani bisa selalu bercocok tanam dan bertani.


     Secara Konstitusi, Pemerintah Indonesia sudah menyiapkannya tinggal bagaimana penerapan secara optimal dan merata di kalangan petani Indonesia. Kita punya Undang-Undang No. 19/2013 tentang asuransi pertanian untuk menjamin nasib seluruh petani. Sesuai UU No. 19/2013 Pasal 37 ayat (1) disebutkan pemerintah dan pemda berkewajiban melindungi usaha taani sesuai dengan kewenangannya dalam bentuk asuransi pertanian. Selain itu, dalam Pasal 37 Ayat (2) menjelaskan bahwa asuransi pertanian dilakukan untuk melindungi petani dari kerugian gagal panen akibat bencana alam, serangan organisme pengganggu tumbuhan, wabah penyakit hewan menular, dampak perubahaan iklim; dan/atau jenis risiko lain yang diatur dalam Peraturan Menteri.
     Saat ini sebagai langkah awal kita, pemerintah baru memberikan asuransi itu ke petani padi. Harapan bersama, pemerintah dapat menyukseskannya bukannya hanya ke petani padi saja melainkan ke petani cabai, tomat, kentang, kol atau jenis tanaman hortikultura lainnya secara merata dan menyesuaikan sistem asuransi tersebut sesuai dengan karakter pertanian yang ada di daerah-masing masing. Walaupun negara-negara di Eropa sudah memulai sistem asuransi pertanian ini terlebih dahulu, kita Bangsa Indonesia harus tetap optimis untuk mengejar ketertinggalan tersebut demi menuju 100 Tahun Jaya Nyata NKRI dalam mewujudkan bidang pertanian yang makmur dan berdaulat. (AES). 











Tuesday 9 September 2014

Transformasi Kaltim dari Pertambangan ke Energi Terbarukan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan industrialisasi produk unggulan daerah dan pengembangan energi baru terbarukan pada tahun 2015 guna memulai transformasi ekonomi yang masih mengandalkan sektor pertambangan.Sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), Kaltim berupaya melakukan transformasi dari sektor pertambangan ke sektor agro industri dengan mengandalkan kelapa sawit sebagai komoditi unggulan. Karena itu, akan dikembangkan industri hilir kelapa sawit mulai dari CPO (Crude Palm Oil) sampai menjadi produk turunannya yang memiliki nilai tambah yang tinggi. Berdasarkan data, struktur ekonomi Kaltim didominasi oleh sektor industri yang mencapai 42% pada tahun 2030. Tahun ini, Pemerintah berupaya memulai industri penghiliran kelapa sawit tersebut dengan berhasilnya ditanami kelapa sawit seluas satu juta hektare. Tentunya langkah ini menjadi modal utama sebagi penyedia bahan baku nantinya. Selain sawit, sektor unggulan lain yang akan dikembangkan adalah pariwisata dan ekonomi kreatif. Potensi wisata bahari sangat menjadi penopang dalam pertumbahan ekonomi kelak. Kaltim memiliki 'pantai berau' yang sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata bahari kedepan.

     Sementara itu, penggunaan energi terbarukan belum optimal. Pada tahun 2012, bauran energi di kaltim baru mencapai 0,02% dan berharap dengan melakukan transformasi tersebut bauran energi di Kaltim bisa mencapai3% pada tahun 2018. Kendala saat ini adalah di Mental masyarakat kaltim sendiri. Kendala tersebut menjadi tugas awal bagi pemerintah untuk mengedukasikan transformasi tersebut sehingga secara mental dapat diubah dan mampu melaksanakannya dengan bersama sama (BI).

Monday 8 September 2014

Bonus Demografi, Pertanian Bisa Jadi Solusinya.

   
     Bonus demografi merupakan bagian dari tantangan indonesia menuju 100 tahun jaya nyata kemerdekaan indonesia. Bonus demografi di Indonesia diperkirakan akan terjadi pada tahun 2020-2030, dimana penduduk dengan umur produktif semakin mendominan sementara umur muda dan tua atau lanjut usia semakin kecil. Golongan umur produktif berada di antara 15-64 tahun sementara umur muda berada dibawah 15 tahun dan golongan lansia berada di umur 64 tahun keatas.  Dominansi umur produktif tersebut diperkirakan sebanyak 70% sedangkan sisanya merupakan bagian dari golongan umur muda dan golongan lansia. Fenomena bonus demografi ini dapat menimbulkan 2 dampak yang terjadi yaitu bisa menjadi pendongkrak perekonomian nasional atau bisa menjadi ancaman secara nasional apabila fenomena tersebut gagal dimanfaatkan. Disini saya akan mengupas pentingnya peran di bidang pertanian untuk menjadi salah satu solusi dalam menopang perekonomian nasional secara berkesinambungan atau sustainable. Selama ini di Indonesia memiliki sistem ekonomi dualistik. Dimana dalam rumusan ekonomi dualistik selalu mempermasalahkan antara perusahaan dan manjerial di satu sisi. serta petani tradisional di sisi lain.
    Menurut Wakil Rektor IPB dan Anggota Komite Ekonomi Nasional, Hermanto siregar dalam bisnis Indonesia (Senin,8 September 2014) bahwa ekonomi dualistik itu harus dipecahkan guna meningkatkan pendapatan petani yang berjumlah 35% dan kontribusi terhadap produk domestik bruto yang tersisa hanya 14,62%. Asumsi ini dapat diprediksikan meningkatkan kemerataan ekonomi indonesia. Apalgi kita ketahui dunia pertanian merupakan penyerap tenaga kerja paling banyak dari kegiatan pertanian dari hulu sampai hilir.Bidang pertanian sangat mendukung dan semakin berkelanjutan di Indonesia dengan alam lingkungan dan iklim indonesia yang sangat mendukung. Dominansi antara usia produktif dan banyaknya penyerapan tenaga kerja di bidang pertanian diharpkan dapat benar-benar menjadi pemerataan ekonomi secar menasional. (AES).

Friday 6 June 2014

Pembangkit Biomassa Peroleh Insentif

     






     Pemerintah berencana untuk memberikan insentif tambahan harga listrik yang berbasis tenaga biomassa dan biogas dengan besaran insentig maksimal Ro.400 per kWh diluar harga dasar listrik sebesar Rp.1000 per kWh. Rida mulyana, Direktur Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM) menyatakan peraturan tersebut akan ditetapkan pada juni ini. Besaran insentif tergantung pada ketergaantungan pasok listrik suatu wilayah terhadap BBM. Semakin besar ketergantungan suatu wilayah terhadapa BBM maka insentif yang diberikan akan besar pula, kalau wilayah tersebut tidak ketergantungan pada BBM maka insentif ditetapkan sebesaar Rp.0 tapi tariff tetap diatas Rp.1000 pe kWh.
     Permen baru ini akan merevisi Permen ESDM No.4 tahun 2012 tentang harga pembelian tenaga listrik oleh PLN dari pembangkit tenaga litrik yang menggunakan energy terbarukan skala menengah dan kecil atau dari kelebihan tenaga listrik. Berdasarkan Permen lama, harga listrik biomassa dan biogas ditetapkan antara Rp975-1267,5 per kWh tergantung wilayah.
     Potensi biomassa Indonesia sebesar 32 giggawat (GW). Tahun ini, kementerian ESDM merencanakan penambahan sebesaar 75,5 MW tenaga listrik yang brasal dari biomassa, targetnya kapasitas terpasang bertambah 800MW dalam 2 Tahun ke depan. Target ini akan tercapai dengan asumsi 800 pabrik minyak sawit mentah mengolah limbahnya sebesar 1 MW untuk setiap pabrik. Ini merupakan suatu gairah untuk membangun energi terbarukan untuk meningkatkan kapasitas atau stoc listrik nasional. Harapannya listrik dari bahan bakaar terbarukan merupakan suatu konsep dan platform menuju 100 Tahun Jaynata NKRI. Jaynata itu bukan lain adalah Jaya Nyata yang mana kita bangsa indonesia dari golongan bawah sampai atas atau semua golongan dapat merasakanya secara nyata.

Tuesday 3 June 2014

Masih Sengsaranya Petani Indonesia

     Pergerakan tingkat kesejahteraan petani sepanjang 5 bulan terahir belum mengalami peningkatan atau stagnan, setelah nilai tukar petani (NTP) pada periode Mei 2014 sebesar 101,88 atau hanya naik 0,08% dari NTP bulan sebelumnya. BPS mencatat kenaikan NTP disebabkan naiknya NTP dari subsector tanaman hortikultura sebesar 0,57%, subsector tanaman perkebunan rakyat 0,11%, subsector peternakan 0,07 dan perikanan 0,02%. Dari 33 provinsi, sebanyak 21 provinsi mengalami peningkatan sedangkan 12 provinsi lainya mengalami penurunan NTP. Peningkatan NTP tertinggi terjadi di Provinsi NTT sebesr 1,40%. Sementara provinsi riau mencatatkan penurunan NTP tertinggi sebesar 1,40%. Peningkatan tertinggi di NTT disebabkan kenaikan pada subsector pangan terutama jagung yang naik 2,07%.  Sementara penurunan NTP di Riau disebabkan penurunan NTP dari komoditas karet sebesr 10,09%.
     Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat juga NTP nasional di bulan agustus 2014 mencapai 102,06 yang turun dari posisi bulan juli sebesar 0,06%. NTP nasional merupakan rerata NTP tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan dan perikanan. Pada bulan agustus ini juga BPS memberikan perhatian khusus terhadap NTP Pangan yang hanya sebsar 97,78%. Besaran NTP pangan tersebut merosot sebesar 0,26% dari bulan Juli. Pada NTP bulan mei juga menunjukkan besaran NTP tanaman pangan hanya berada di bawah 100. Setelah saya lihat dan ulik-ulik kembali informasi dari BPS, ternyata NTP tanaman pangan sudah berada dibawah level 100 sejak januari 2014.


     Tentunya fenomena NTP tanaman pangan yang berada dibawah level 100 menjadi sesuatu yang serius. NTP diperoleh dengan membandingkan indeks harga produk pertanian dengan harga barang barang yang dibeli oleh petani. Secara otomatis, jika harga produk pertanian naik, maka NTP akan makin besar dan ksejahteraan petani yang lebih tinggi dan sebaliknya. Maka dengan itu NTP dapat menjadi parameter kesejahteraan petani. Dari data yang sudah disajikan oleh BPS tersebut dapat menggambarkan belum berpihaknya kesejahteraan secara merata terhadap petani Indonesia (AES). 
     

Anomali Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran

     Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat mencerminkan kondisi atau kekinian suatu negara di mata negara lain sebagai bagian dari bernegara secara Internasional. Pertumbuhan ekonomi ini dapat dilihat perubahan dari tahun ke tahun berikutnya bahkan dapat menjadi prediksi pertumbuhan ekonomi suatu negara untuk 5 sampai 10 tahun atau lebih. Pertumbuhan ekonomi ini dasarkan kondisi suatu negara. Salah satu kondisi yang sangat mempengaruhi adalah Sumber daya manusia atau SDM. SDM di suatu negara tidak bisa dilepaskan dari pertumbuhan ekonomi suatu negara. SDM menjadi pengerak dalam pertumbuhan ekonomi karena dapat menghasilkan karya atau kreativitas SDM tersebut, baik itu sebagai tenaga ahli atau staff dalam suatu perusahaan atau bahkan sebagai pembuka lapangan pekerjaan. 

    Dengan proporsi SDM yang tidak memiliki pekerjaan atau menganggur dengan yang memiliki pekrjaan otomatis sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi degan kaitan faktor tersebut dijelaskan kembali oleh konsep Okun's law. berikut konsep tersebut menjabarkannya.
     Konsep Okun’s law menjelaskan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi merupakan penurunan aktivitas agen ekonomi, termasuk perusahaan. Penurunan aktivitas perusahaan berdampak pada penurunan kebutuhan tenaga kerja dan secara alamiah berpotensi pada peningkatan angka pengangguran. Data BPS tingkat pengangguran pada februari 2014 adalah 5,70% yang turun pada februari 2013 sebesar 5,82%. Anomali hubungan anatar pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran juga terjadi pada period 2008-2009. Berdasarkan bukti empiris, pertumbuhan ekonomi juga menunjukkan tren penurunan akibat resesi pada tahun 2008-2009, sedangkan tingkat pengangguran justru menurun.  Penurunan menjadi 8,14% (Feb 2009) dari 9.75% (Februari 2007). Oleh sebab itu, karya pada masing masing warga negara atau rakyatnya sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tersebut sehingga menjadi tanggung jawab kita bersama. (AES). 

Wednesday 15 October 2014

Perjuangan Para Pendukung Lingkungan

Ekonomi Hijau Demi Bumi Yang Letari

Direktur Environmental Protection Agency, AS, dalam "Business Week" pada 18 juni 1990 pernah mengatakan; Nature provides a free lunch, but only if we control our appetites yang artinya Alam menyediakan segala kebutuhan secara gratis asal kita bisa mengontrol nafsu kita. Ungkapan Ruckkelshaus pada saat itu merupakan manifestasi kesadaran bahwa manusia merusak lingkungan. Pola hidup masyaraakat modern telah membuat pembangunan sangat eksploitatif terhadap sumber daya alam dan mengancam kehidupan. Hampir 20 tahun lalu penduduk dunia telah meningkat tiga kali lipat dari awal abad ke-20. Saat itu produk domestik bruto dunia meningkat 21 kali, konsumsi bahan bakar fosil meningkat 30 kali, dan produksi industri meningkat 50 kali. Tetapi, terjadi ketidakmerataan karena rata-rata pendapaatan 1 Miliar penduduk negara kaya 20 kali lebih tinggi dari lebih 3 Miliar penduduk negara miskin kala itu. Dari kegiatan ekonomi tersebut menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Lingkungan yang rusak tersebut mempengaruhi iklim yang tentunya akan menimbulkan bencana alam seperti; kekeringan, banjir dan tanah longsor.

Sumber (http://akowawa.blogspot.com/2012/06/5-juni-hari-lingkungan-hidup-sedunia.html)
Dalam fenomena inilah paradigma ekonomi hijau muncul. Paradigma tersebut juga merupakan bagian dari manifestasi konsep pembangunan berkelanjutan, ekonomi hijau merupakan bagian dari pembangunan yang berbasis efisiensi penggunaan sumber daya, pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan dengan mengedepankan kesejahteraan sosial masyarakat sekitar dan lingkungan lestari. Paradigma ekonomi hijau tersebut merupakan paradigma yang merevolusi proses pembangunan sekaligus menuntut perubahan gaya hidup yang seimbang terhadap lingkungan dan bumi. Implementasi prinsip ekonomi hijau membutuhkan kreativitas, pengetahuan, kesadaran dan kesertaan masyarakat. Oleh karena itu, sangat diperlukan penegakan prinsip ekologi yang berjalan seiring dengan transformasi sosial dan kehidupan ekonomi. (AES)

Menanam Pohon Untuk Lingkungan Anak Cucu

Monday 13 October 2014

Karakteristik Lahan Gambut di Kalimantan

Kali ini kita akan menambah wawasan kita dari laman artikel ini. Kita akan membahas tentang karakteristik lahan gambut di kalimantan. Saya mengutip dari Pengembangan Inovasi Pertanian 1(2), 2008: 149-156. Dengan Judul tulisan; Pemanfaatan dan Konservasi Ekosistem Lahan Rawa Gambut Di Kalimantan. Disini saya akan lebih menulis dan menjabarkan tentang karakteristik lahan gambut tersebut.
Sumber (www.mongabay.co.id)
 Lahan gambut di kalimantan umumnya terletak pada zona lahan rawa air tawar, dan sebagian pada zona lahan rawa pasang surut. Berdasarkan tingkat kematangan atau dekomposisinya, tanah gambut dibedakan menjadi tiga, yakni: (1) gambut yang tingkat dekomposisinya baru dimulai atau masih awal, disebut fibrik, dengan jaringan tumbuhan masih tampak jelas (mudah dikenali); (2) gambut hemik, sekitar separuh bahan telah mengalami dekomposisi dan (3) gambut saprik, sebagian besar gambut telah mengalami dekomposisi (matang). Dalam sistem taksonomi tanah, tanah-tanah tersebut pada tingkat subordo diklarifikasikan sebagai Haplofibrists, Haplohemists dan Haplosaprists. Tanah-tanah gambut di daerah peralihan ke zona rawa pasang surut diklarifikasikan sebagai Sulfihemists atau sulfisaprists.
Hasil inventarisasi dengan menggunakan citra satelit rekaman tahun 2002-2003 menunjukkan, luas lahan rawa gambut di kalimantan mencapai 5.769.246 ha, yang terdiri atas lahan gambut sangat dangkal (<50 cm) seluas 189.448 ha; dangkal (50-100 cm) 1.740.585 ha; sedang (100-200 cm) 1.390.787 ha; dalam (200-400 cm)1.105.096 ha; sangat dalam (400-800 cm) 1.065.636 ha dan dalam sekali (800-1200 cm) 277.694 ha. Lahan tersebut tersebar di Kalimantan Barat 1.729.980 ha, Kalimantan Tengah 3.010.640 ha, Kalimantan Timur 696.997 ha dan Kalimantan Selatan 331.639 ha.
 Lahan gambut memegang peranan penting dalam hidrologi suatu daerah rawa. Gambut memiliki daya menahan air yang besar, yaitu 200-800% dari bobotnya, sehingga daya lepas airnya juga besar . Dalam kaitan ini, keberadaan lahan gambut sangant dalam (> 4m), sangat penting untuk dipertahankan sebagai daerah konservasi air, terlebih bila pada bagian hilirnya terdapat kota-kota pantai seperti Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan dan Samarinda.
Sumber (http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/ip012088.pdf).

Hutan Rawa Air Tawar Indonesia: Penjelasan dan Penyebarannya.

Hutan rawa air tawar atau freshwater swamp-forest merupakan kawasan hutan yang dibedakan berdasarkan keadaan dari tanahnya. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang penjelasan dan penyebaran hutan rawa air tawar. Hutan rawa air tawar ini memiliki permukaan tanah yang kaya akan mineral. Biasanya ditumbuhi hutan lebat. Ciri dari hutan rawa air tawar adalah hutan yang terdapat pada daerah dengan kondisi tanah yang selalu tergenang oleh air tawar dan tidak terpengaruh oleh iklim. Biasanya ditumbuhi oleh vegetasi yang termasuk kategori vegetasi yang selalu hijau, diantaranya adalah brupa pohon pohon dengan tinggi mencapai 40 meter dan meempunyai beberapa lapisan tajuk. Spesies pohon yang banyak terdapat dalam hutan rawa air tawar antara lain Eucalyptus degulpta, Palaquium leiocarpum, Shorea uliginosa, Campnosaperma macrophylla, Gareinia spp., Eugenia spp., Canarium spp., Koompassia spp., Calophyllum spp., Xylopia spp. Pada umumnya spesies tersebut cendrung berkelompok dan membentuk komunitas miskin spesies atau penyebaran spesies yang tidak merata.
Oleh karena hutan rawa ini mempunyai beberapa lapisan atau stratum maka bentuknya hampir menyerupai hutan hujan tropis. Hal yang paling membedakan antara kedua hutan ini adalah adanya genangan air tawar dan pengaruhnya terhadap iklim lingkungan sekitar. Adapun karateristik hutan rawa air tawar biasanya hutan yang tumbuh pada daerah yang selalu digenangin air tawar, tidak di pengaruhi iklim, pada umunya terletak di belakang hutan payaudengan jenis tanah aluvial dan aerasinya yang kurang baik, ditumbuhi oleh banyak pohon berakar lutut yang tunasnya terendam air, tanah yang berlumpur, airnya yang asam atau memiliki PH kurang dari 6 serta didasar rawa terdapat banyak gambut. Di Indonesia sendiri, hutan rawa air tawar tersebar di Sumatera bagian Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku dan Irian Jaya bagian Selatan. (AES).http://pengertian-definisi.blogspot.com/




Sunday 12 October 2014

Masih layak kah Pengertian Hutan Tropis Bagi Indonesia?

Pengertian hutan tropis, hutan tropis merupakan kesatuan ekosistem yang selalu basah atau lembap sehing sering disebut juga sebagai hutan hujan, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa atau terletak di garis lintang 0 derajat sampai 10 derajat ke utara dan ke selatan garis khatulisitiwa. Hutan tropis ini dapat dijumpai di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, Australia bagian Utara, sebagian besar wilayah Afrika, Kepulauan Pasifik, Amerika Tengah dan sebagian besar wilayah Amerika Selatan. Luas dari daerah tropis mencakup 30 persen dari keseluruhan wilayah di permukaan bumi. Hutan hujan tropis mrupakan rumah untuk setengah spesies flora dan fauna di seluruh dunia. Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai 'Farmasi terbesar dunia' karena hampir 25 persen obat modern berasal dari tumbuhan yang hidup dan berkembangbiak di hutan hujan ini.
 Di daerah hutan tropis hanya terdapat dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau, dengan curah hujan yang tinggi. Dari curah hujan yang tinggi tersebutlah Pengerian hutan tropis menjadi hutan hujan. Dalam peristilahan bahasa inggris, formasi hutan ini dikenal dengan lowland equatorial evergreen rainforest, tropical lowland evergreen rainforest, atau secara ringkas disebut sebagai tropical rainforest. Hutan tropis terbentuk di wilayah wilayah beriklim tropis, dengan curah hujan tahunan minimum berkisar antara 1.750 mm (69 in) dan 2.000 mm (79 in). Sedangkan rata rata temperatur bulanan berada di atas 18 derajat celcius (C) atau 64 derajat faraheit (F) di sepanjang tahun. Keragaman jenis satwa dan flora di daerah hutan tropis ini sangat tinggi dibandingkan pada lokasi lain. Kondisi habitat pada daerah hutan tropis ini sangat heterogen yang menyebabkan munculnya keanekaragaman jenis yang tinggi.
Dari uraian dan penjabaran tentang pengertian hutan tropis tersebut dapat kita lihat dan bandingkan dengan kondisi dan kekiniian hutan indonesia. Ilegal logging yang masih tetap membudidaya, menebang tanpa menanam yang selalu dilakukan, pengalihan fungsi hutan yang cendrung menjadi habitat yang homogen, dan banyak lainnya kegiatan manusia yang lupa akan pentingnya hutan bagi ekosistem yang lebih luas lagi.






Melihat fenomena dan budaya indonesia saat ini terhadap pelestarian hutan, menimbulkan berbagai pertanyaan dan mari kita jawab bersama dengan merubahnya menjadi budaya lestari terhadap hutan Indonesia. Apakah hutan Indonesia masih layak? Apakah Pengertian hutan tropis tersebut masih layak disematkan bagi hutan Indonesia?. (AES).
http://pengertian-definisi.blogspot.com

Tuesday 7 October 2014

Ternyata, Pohon ini Dapat Segarkan Rumah dan Lingkungannya

     Setiap perkembangan suatu negara sebanding dengan banyaknya jumlah kendaraan bermotor atau teknologi lain dalam membantu aktivitas masyarakatnya. Di suatu negara berkembang maupun maju memiliki kota metropolitan sebagai kota bisnis di negara tersebut. Kota metropolitan sebagai kota sibuk dan padat aktivitas tentunya menggunakan berbagai kendaraan dan teknologi untuk memudahkan berbagai aktivitas di kota tersebut. Disamping kegunaan teknologi tersebut dalam membantu aktivitas masyarakat kota ternyata menimbulkan permasalahan juga. Permasalahan adalah menimbulkan berbagai dampak pencemaran udara atau polusi udara. Menurut penelitian, polusi udara yang biasanya keluar dari cerobong asap knalpot kendaraan adalah timah hitam dan plumbum (Pb). Peningkatan penggunaan kendaraan bermotor dan teknologi lain sangat berdampak pada peningkatan polutan di udara.


     Pada saat kondisi seperti ini, pohon bisa sangat berperan dalam menaggulangi polusi lingkungan. Pohon selain karbohidrat, dalam proses fotosintesisnya pohon juga menghasilkan zat lain yang sangat penting bagi manusia. Zat itu adalah oksigen. Oksigen juga menjadi hasil dari proses fotosintesis pohon tersebut. Manfaat lain dari pohon tersebut adalh sebagai penyumbang oksigen terbesaar di dunia. Semakin banyak pohon yang dilestarikan maka semakin banyak pula kuantitas oksigen yang ada dalam udara kita. Hal inilah yang menyebabkan kita sering merasa sejuk daan segar ketika duduk di bawah pohon yang rindang walaupun terik matahari menyinar di waktu siang hari. Dari hasil kuantitas dan kualitas oksigen yang dihasilkan pohon tersebut menghasilkan dampak positif yaitu; menjadikan meeting atau rapat dekat pohon dapat mencerdaskan otak. Fungsi dan manfaat pohon itu sangat mengajak kita untuk melestarikan kembali pohon yang ada di lingkungan rumah dan sekitar kita. Pohon yang baik untuk ditanam di lingkungan rumah sekitar adalah Pohon Trembesi. Pohon trembesi ini mampu menyerap 28.488,39 Kg CO2/pohon setiap tahunnya. Sepertinya Trembesi ini sangat menarik untuk kita gali lagi, Kta akan bahas di pembahasan selanjutnya, kita akan kupas tuntas tentang Pohon Trembesi. (AES).

Thursday 2 October 2014

Mental yang bisa bikin NKRI hancur.

   Kali ini saya ingin coba mengingatkan kembali akan mental para pemimpin kita yang gagal menjadi teladan bagi kita rakyat Indonesia. Kali ini saya kesampingkan dulu tulisan saya tentang Pertanian dan Sumberdaya Indonesia. Fenomena ini tidak bisa di diamkan begitu saja, kita yang muda harus mulai greget dan buka wawasan kita tentang dagelan politik atau ulah para anggota DPR kita ini. Saya ingin mengajak teman teman untuk menyimpan video ini baik baik agar kelak 5 tahun berikutnya kita akan berpikir ulang untuk memilihnya atau memilih kembali anggota DPR ini dan harapan saya pribadi, kita yang muda untuk tidak meniru dan mengulanggi kemunduran ini jika kelak nanti kita yang muda menjadi penghuni gedung DPR ini nantinya. Secara pribadi saya juga merasa sangat sangat dan sangat merasa malu melihat mereka anggota DPR kita yang katanya adalah wakil rakyat. Berikut saya lampirkan video kericuhan DPR kita yang unduh ulang dari Youtube (https://www.youtube.com/watch?v=0zvDUEd1QrM).


   Mental ini lah yang bisa merusak NKRI nantinya. Perlahan, Moral pemimpin yang katanya teladan akan hilang dan teladan tersebut pun akan terikut hilang. Sepintas saya ingat kembali akan pernyataan dari bapak presiden kita yang keempat yaitu bapak bangsa dan bapak prural Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang pernah menyatakan anggota DPR RI sama dengan anak TK. Kala itu seawktu masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, Gus Dur pernah melakukan kunjungan kerja ke DPR RI. Entah apa waktu itu menjadi alasan dan konteksnya tiba tiba Gus Dur menyatakan bahwa para anggota DPR masih seperti anak TK (Taman Kanak kanak). Pernyataan ini pada saat itu sangat ramai di seluruh media Indonesia. Mungkin inilah bagian dari jawaban pernyataan presiden RI ke-emapat, almarhum gusdur tersebut. Dan lagi saya mengajak yang muda, Semoga mental yang muda tidak mengulanggi kemunduran mental yang nantinya dapat merusak NKRI. Harapan bersama dapat tetap mempertahankan NKRI selamnya. (AES). 

Pertanian Pekarang Rumah Sebagai Bertani Modern dan Sehat.

   Banyak orang yang memiliki pekarangan rumah tapi tidak jarang diantara mereka yang meggunakan pekarangan tersebut sebagai penghias rumah untuk mempercantik rumah dan menambah kesegaran udara di rumah tersebut. Dari hasil survey menunjukkan bahwa Kabupaten Karo, Sumatera utara merupakan salah satu daerah yang sangat memperdayakan pekarangan yang ada disekitar rumah warga. Masyarakat kabupaten karo ini biasanya memperdayakan pekarangan sekitar rumahnya untuk kegiatan bercocok tanam atau bertani. Biasanya mereka bercocok tanam jenis tanaman muda atau sayur-sayuran. Jenis pada tanaman muda dan sayur sayuran yang biasanya ditanam adalah buncis, caisim, kubis, daun bawang dan banyak jenis sayuran lainnya yang biasanya memiliki umur pendek atau hanya 40 hari sampai 100 hari usia tanaman siap panen. Selain sebagai sumber penghasilan tambahan dan penyeyuk lingkungan rumah. Masyarakat karo ini secara tidak langsung sudah memiliki stock pangan yang sehat. Mereka sudah memiliki sayur mayur yang sehat dan cendrung organik. Kebiasaan inilah yang dapat kita lakukan di pekarangan rumah kita.

 Selain kabupaten karo ini, banyak daerah daerah lain di Indonesia yang memanfaatkan pekarangannya sebagai aktifitas yang membuat kehidupan penghuni rumah menjadi lebih sehat.
Di bali memiliki program terpadu P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera) untuk pemanfaatan lahan pekarangan rumah dengan konsep warung dan apotik hidup, Hal yang dimaksud adalah menanam tanaman obat di pekarangan rumah. Sedangkan di berbagai kabupaten yang ada di jawa barat, jawa timur dan jawa timur memiliki program TOGA (Tanaman Obat Keluarga).
Program program tersebut adalah bagian cara untuk memanfaatkan pekarangan rumah. Pemanfaat tersebut untuk menghasilkan tanaman obat yang bisa dimanfaatkan untuk kesehatan. Jenis tanaman yang biasanya ditanam adalah kunyit, kencur, temulawak, daun serai, lidah buaya daun sirih dan banyak jenis lainnya. Semua budidya pada program tersebut dapat kita kembangkan baik itu di pekarangan rumah yang sempit dan lebar. Bagi pekarangan yang sempit dapat dikembangkan dengan cara budidaya vertikal. Di halam beriuktnya kita akan bahas tentang budidaya tanaman secara vertikal. (AES).


 

Friday 19 September 2014

Menghadapi MEA, Indonesia Bisa Andalkan Buah Tropika

     Indonesia dan negara negara yang tergabung dalam ASEAN lainnya tinggal menghitung bulan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapai Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA. Setiap negara akan bebas masuk ke negara kelompok ASEAN tersebut untuk melakukan perdagangan. MEA ini akan membebaskan warga negaranya yang tergabung dalam ASEAN untuk saling keluar masuk di negara ASEAN tersebut, bergabung dalam menghidupkan perdagangan dan perekonomian di negara tersebut. Sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, teknologi dan bahan baku yang ada di negara tergabung akan saling keluar masuk dan bebas berinteraksi untuk mewujudkan MEA tersebut. Pada akhir tahun 2015 MEA akan resmi dilaksanakan. Mau ga mau dan siap ga siap kita sebagai salah satu anggota negara yang sudah menyetujui akan perjanjian tersebut sehingga kita harus siap dan mau bersaing dengan SDM negara negara ASEAN yang akan masuk ke Indonesia.

     Disini saya akan memulai untuk mempersiapkan bekal kita bersama sebagai bangsa Indonesia untuk menghadapi MEA. Bekal yang ingin saya ingatkan kembali dan berkali-kali adalah bidang pertanian. Indonesia memiliki potensi pertanian yang sangat besar. Pada tulisan kali ini saya akan mengajak kita bersama untuk mengingat akan potensi yang sangat besar bagi Indonesia. Potensi yang ingin kita lirik adalah potensi buah tropis yang ada di Indonesia. Kementerian Lingkungan hidup 2007 memaparkan bahwa masyarakat indonesia mengonsumsi tidak kurang dari 450 jenis buah buahan. Jenis mangga manalagi, jeruk medan, nenas, kelengkeng, salak pondoh, rambutan, durian, buah naga, apel malang, anggur probolinggo dan manggis merupakan bagian dari jenis buah tropis Indonesia yang banyak diketahui oleh masyarakat umum dan banyak beredar di pasaran Indonesia dan Negara ASEAN lainnya.
     Potensi buah tropis tersebutlah yang akan menjadi salah satu bekal kita untuk menghadapi MEA di akhir tahun depan. Tujuan MEA nantinya adalah untuk menghilangkan hambatan tarif perdagangan antarnegara. Walaupun demikian, tidak secara otomatis produk pertanian atau buah tropis antarnegara bebas diperdagangkan. Ada standar kualitas dan higienitas yang menjadi acuan dan kesepakat bersama yang bisa menjadi benteng dari serbuan buah tropika lainnya yang berasal dari negara negara ASEAN lainnya. Dengan kata lain Indonesia harus siap memperhatikan bagaimana perawatan buah yang baik untuk meningkatkan kualitas buah dan mengetahu pengemasan yang baik demi menjaga higienitas dari buah tersebut. Intinya, kita punya buah tropis tersebut dan kedepan kita juga harus mengedepankan kualitas dan higienitas dari buah tropis tersebut sehingga kita bisa mengandalkannya untuk menghadapai MEA nantinya. (AES).

Tuesday 16 September 2014

Beras Diabetes Atau Beras Analog Sebagai Beras Masa Depan

     Kebanyakan warga Indonesia pastinya memakan nasi sebagai makanan pokoknya. Ketika orang indonesia sudah makan roti atau makan makanan lainnya pasti kebanyakan dari mereka belum merasakan makan jika mereka belum memakan nasi atau beras. Budaya yang sudah mendarah daging sejak dahulu memang sangat sulit dan membutuhkan usaha yang lebih untuk merubahnya dan mengarahkan budaya makan tersebut ke pola makan yang lebih sehat lagi. Sebelum kita bahas lebih lanjut lagi tentang beras, mari kita lihat dulu bagaimana data tentang beras di Indonesia.
     Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kebutuhan konsumsi beras atau nasi di Indonesia setiap tahunnya adalah 34,75 juta ton. Pastinya banyaknya konsumsi tersebut disebabkan oleh budaya makan nasi dari masyarakat Indonesia Sedari dulu. Kita ketahui nasi memiliki karbohidrat tinggi dan tentunya dapat menjadi salah satu pemicu munculnya penyakit dalam tubuh manusia. Kadar karbohidrat nasi yang banyak dalam tubuh ternyata cendrung menyebabkan penyakit diabetes. Beras yang kita masak dan konsumsi selama ini ternyata lebih cendrung menimbulkan diabetes apalagi kita ketahui kebanyakan dari sifat atau budaya makan kita jarang sekali memperhatikan akan kadar atau besaran karbohidrat dan protein dalam makanan kita. Beberapa kelompok atau pengiat yang selalu mengkampanyekan diabetes menyarankan untuk membatasi mengkonsumsi karbohidrat dari beras. Beras diabetes itulah sebutannya jika kita terlalu banyak mengkonsumsinya apalagi kita melupakan pola kesehatan kita yang tidak teratur.
   
     Beras pemicu diabetes tersebut dapat kita siasati dengan mengonsumsi beras analog. Sebelum saya cerita lanjut, saya ingin menyampaikan singkat tentang arti beras analog tersebut. Beras analog merupakan salah satu rekayasa teknologi dalam pangan yang dapat mengubah bahan pangan bukan padi menjadi bentuk yang menyerupai beras dengan menggunakan mesin ekstruder. Bahan pangan bukan padi yang dimaksud adalah seperti jagung, singkong, ubi jalar, sorgum dan sebagainya. Bantuan rekayasa teknologi ekstruder tersebut dapat mengatur kadar karbohidrat pada beras analog tersebut. Bentuk yang menyerupai beras tersebut dapat membantu kita secara psikologis bahwa kita sudah makaan nasi, yang mana kebanyakan dari kita warga Indonesia yang selalu makan nasi dalam pola hidupnya. tentunya dengan rekayasa teknologi pangan tersebut tidak menutup kemungkinan akan dapat mengarahkan dan mengubah beras analog ini sebagai beras untuk generasi masa depan.

Friday 12 September 2014

100 Tahun NKRI, Konsep Bangunan Harus Hijau

     Pembangunan merupakan salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari suatu indikator kemajuan negara. Suatu negara yang maju sebanding dengan kemajuan pembangunan yang ada di negara tersebut. Tentunya, pembangunan ini memiliki dampak. Dampak positif dan negatif bisa terjadi bila pemerintah atau negara salah dalam mengarahkan dan memanagemenkan pembangunan di negaranya. Oleh sebab itu diharapkan dapat menciptakan pembangunan yang berimbang. Teori pembangunan berimbang (balanced development) merupakan kegiatan menyeimbangan antara berbagai segi kegiatan masyarakat, baik di sektor pertanian, pertambangan, industri dan sebagainya yang mana korelasi semua itu dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan warga negaranya. Dengan kata kunci pemenuhan kebutuhan tersebut secara merata untuk kemajuan negara. Kali ini, saya tidak mengupas tuntas bagaimana sektor sektor tersebut saling berkorelasi dalam pembangunan sebagai aktivitasnya.

     Disini, saya akan menilik pembangunan itu bukan dari aktivitasnya tapi dari bentuk bangunannya. Salah satu bentuk bangunan suatu negara yang akan kita lirik adalah singapura, karena iklim antara singapura dan indonesia tidak terlalu jauh. Batam dan Singapura bisa menjadi indikator akan persamaan iklimnya terhadap negara kita 'Indonesia'. Sebelum kita intip lebih dalam lagi tentang bangunan yang ada di singapura, saya sangat berterimakasih kepada bapak Julianus Sandi yang memberikan masukan terhadap blog saya dan juga memberikan refrensi alamat internet (nationalgeographic.co.id) tentang konsep bangunan hijau yang ada di singapura. Adapun konsep bangunan yang ditawarkan singapura adalah konsep bangunan yang hijau dan ramah lingkungan. Dimana konsep tersebut sudah menerapkan prinsip dalam efisiensi energi, konservasi air dan mutu lingkungan dalam ruangan sejak tahun 2005. Singapura juga menargetkan 80% gedung green pada tahun 2030 dalam penjelasan Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Khaw Boon Wan dalam situs national geograpic tersebut.
     Atas dasar kesamaan iklim tersebut, Ikatan Nasional Konsultan Indonesia menandatangani nota kesepahaman antara otoritas konstruksi dan bangunan Singapura pada Konfrensi International yang membahas Bangunan Hijau atau Ramah Lingkungan, Senin (1/9) di Singapura. Semoga dalam pelaksanaan pembangunan bangunan ramah lingkungan nanti dapat berjalan sesuai dengan teori pembangunan berimbang yang tentunya bisa sejalan dengan efisiensi energi, konservasi air dan mutu lingkungan. Dan lagi saya sampaikan terimakasih kepada situs nationalgeographic.co.id dalam informasinya tentang Bangunan hijau Singapura. (AES)

Menuju Kedaulatan Pangan, Asuransi Pertanian Harus Kokoh.

     Asuransi saat ini sedang mengalami trend positif di kalangan masyarakat Indonesia. Asuransi yang sedang banyak beredar ditengah masyarakat saat ini adalah asuransi kesehatan, pendidikan, biro perjalan, hari tua, kematian dan masih banyak rincian jenis asuransi lainnya. Berbagai penawaran service asuransi tersebut tentunya menjadi komoditi tersendiri bagi para agen dan pemiliki perusahaan asuransi. Namun perkembangan asuransi tersebut hanya populer dikalangan masyarakat menengah ke atas sementara masyarakat golongan menangah ke bawah belum mementingkan adanya asuransi tersebut. Tentunya hal ini harus ditanggapi serius oleh pemerintah dan dilakukan kerja keras bersama untuk kembali mengingatkan akan pentingnya asuransi sebagai penjaminan atau perlindungan terhadap kesehatan atau bisnis kita. Kali ini saya ingin mencoba memposisikan sistem asuransi tersebut bukan kearah kesehatan maupun pendidikan, melainkan ke bidang pertanian. Sistem asuransi pertanian yang nantinya dapat menjamin dan melindungi petani dari kerugian akibat gagal panen. Pastinya asuransi yang kokoh dapat mewujudkan kedaulatan pangan dalam jangka menengah atau panjang, karena dengan adanya perlindungan atau jaminan oleh lembaga asuransi terhadap bidang pertanian menjadikan petani bisa selalu bercocok tanam dan bertani.


     Secara Konstitusi, Pemerintah Indonesia sudah menyiapkannya tinggal bagaimana penerapan secara optimal dan merata di kalangan petani Indonesia. Kita punya Undang-Undang No. 19/2013 tentang asuransi pertanian untuk menjamin nasib seluruh petani. Sesuai UU No. 19/2013 Pasal 37 ayat (1) disebutkan pemerintah dan pemda berkewajiban melindungi usaha taani sesuai dengan kewenangannya dalam bentuk asuransi pertanian. Selain itu, dalam Pasal 37 Ayat (2) menjelaskan bahwa asuransi pertanian dilakukan untuk melindungi petani dari kerugian gagal panen akibat bencana alam, serangan organisme pengganggu tumbuhan, wabah penyakit hewan menular, dampak perubahaan iklim; dan/atau jenis risiko lain yang diatur dalam Peraturan Menteri.
     Saat ini sebagai langkah awal kita, pemerintah baru memberikan asuransi itu ke petani padi. Harapan bersama, pemerintah dapat menyukseskannya bukannya hanya ke petani padi saja melainkan ke petani cabai, tomat, kentang, kol atau jenis tanaman hortikultura lainnya secara merata dan menyesuaikan sistem asuransi tersebut sesuai dengan karakter pertanian yang ada di daerah-masing masing. Walaupun negara-negara di Eropa sudah memulai sistem asuransi pertanian ini terlebih dahulu, kita Bangsa Indonesia harus tetap optimis untuk mengejar ketertinggalan tersebut demi menuju 100 Tahun Jaya Nyata NKRI dalam mewujudkan bidang pertanian yang makmur dan berdaulat. (AES). 











Tuesday 9 September 2014

Transformasi Kaltim dari Pertambangan ke Energi Terbarukan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan industrialisasi produk unggulan daerah dan pengembangan energi baru terbarukan pada tahun 2015 guna memulai transformasi ekonomi yang masih mengandalkan sektor pertambangan.Sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), Kaltim berupaya melakukan transformasi dari sektor pertambangan ke sektor agro industri dengan mengandalkan kelapa sawit sebagai komoditi unggulan. Karena itu, akan dikembangkan industri hilir kelapa sawit mulai dari CPO (Crude Palm Oil) sampai menjadi produk turunannya yang memiliki nilai tambah yang tinggi. Berdasarkan data, struktur ekonomi Kaltim didominasi oleh sektor industri yang mencapai 42% pada tahun 2030. Tahun ini, Pemerintah berupaya memulai industri penghiliran kelapa sawit tersebut dengan berhasilnya ditanami kelapa sawit seluas satu juta hektare. Tentunya langkah ini menjadi modal utama sebagi penyedia bahan baku nantinya. Selain sawit, sektor unggulan lain yang akan dikembangkan adalah pariwisata dan ekonomi kreatif. Potensi wisata bahari sangat menjadi penopang dalam pertumbahan ekonomi kelak. Kaltim memiliki 'pantai berau' yang sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata bahari kedepan.

     Sementara itu, penggunaan energi terbarukan belum optimal. Pada tahun 2012, bauran energi di kaltim baru mencapai 0,02% dan berharap dengan melakukan transformasi tersebut bauran energi di Kaltim bisa mencapai3% pada tahun 2018. Kendala saat ini adalah di Mental masyarakat kaltim sendiri. Kendala tersebut menjadi tugas awal bagi pemerintah untuk mengedukasikan transformasi tersebut sehingga secara mental dapat diubah dan mampu melaksanakannya dengan bersama sama (BI).

Monday 8 September 2014

Bonus Demografi, Pertanian Bisa Jadi Solusinya.

   
     Bonus demografi merupakan bagian dari tantangan indonesia menuju 100 tahun jaya nyata kemerdekaan indonesia. Bonus demografi di Indonesia diperkirakan akan terjadi pada tahun 2020-2030, dimana penduduk dengan umur produktif semakin mendominan sementara umur muda dan tua atau lanjut usia semakin kecil. Golongan umur produktif berada di antara 15-64 tahun sementara umur muda berada dibawah 15 tahun dan golongan lansia berada di umur 64 tahun keatas.  Dominansi umur produktif tersebut diperkirakan sebanyak 70% sedangkan sisanya merupakan bagian dari golongan umur muda dan golongan lansia. Fenomena bonus demografi ini dapat menimbulkan 2 dampak yang terjadi yaitu bisa menjadi pendongkrak perekonomian nasional atau bisa menjadi ancaman secara nasional apabila fenomena tersebut gagal dimanfaatkan. Disini saya akan mengupas pentingnya peran di bidang pertanian untuk menjadi salah satu solusi dalam menopang perekonomian nasional secara berkesinambungan atau sustainable. Selama ini di Indonesia memiliki sistem ekonomi dualistik. Dimana dalam rumusan ekonomi dualistik selalu mempermasalahkan antara perusahaan dan manjerial di satu sisi. serta petani tradisional di sisi lain.
    Menurut Wakil Rektor IPB dan Anggota Komite Ekonomi Nasional, Hermanto siregar dalam bisnis Indonesia (Senin,8 September 2014) bahwa ekonomi dualistik itu harus dipecahkan guna meningkatkan pendapatan petani yang berjumlah 35% dan kontribusi terhadap produk domestik bruto yang tersisa hanya 14,62%. Asumsi ini dapat diprediksikan meningkatkan kemerataan ekonomi indonesia. Apalgi kita ketahui dunia pertanian merupakan penyerap tenaga kerja paling banyak dari kegiatan pertanian dari hulu sampai hilir.Bidang pertanian sangat mendukung dan semakin berkelanjutan di Indonesia dengan alam lingkungan dan iklim indonesia yang sangat mendukung. Dominansi antara usia produktif dan banyaknya penyerapan tenaga kerja di bidang pertanian diharpkan dapat benar-benar menjadi pemerataan ekonomi secar menasional. (AES).

Friday 6 June 2014

Pembangkit Biomassa Peroleh Insentif

     






     Pemerintah berencana untuk memberikan insentif tambahan harga listrik yang berbasis tenaga biomassa dan biogas dengan besaran insentig maksimal Ro.400 per kWh diluar harga dasar listrik sebesar Rp.1000 per kWh. Rida mulyana, Direktur Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM) menyatakan peraturan tersebut akan ditetapkan pada juni ini. Besaran insentif tergantung pada ketergaantungan pasok listrik suatu wilayah terhadap BBM. Semakin besar ketergantungan suatu wilayah terhadapa BBM maka insentif yang diberikan akan besar pula, kalau wilayah tersebut tidak ketergantungan pada BBM maka insentif ditetapkan sebesaar Rp.0 tapi tariff tetap diatas Rp.1000 pe kWh.
     Permen baru ini akan merevisi Permen ESDM No.4 tahun 2012 tentang harga pembelian tenaga listrik oleh PLN dari pembangkit tenaga litrik yang menggunakan energy terbarukan skala menengah dan kecil atau dari kelebihan tenaga listrik. Berdasarkan Permen lama, harga listrik biomassa dan biogas ditetapkan antara Rp975-1267,5 per kWh tergantung wilayah.
     Potensi biomassa Indonesia sebesar 32 giggawat (GW). Tahun ini, kementerian ESDM merencanakan penambahan sebesaar 75,5 MW tenaga listrik yang brasal dari biomassa, targetnya kapasitas terpasang bertambah 800MW dalam 2 Tahun ke depan. Target ini akan tercapai dengan asumsi 800 pabrik minyak sawit mentah mengolah limbahnya sebesar 1 MW untuk setiap pabrik. Ini merupakan suatu gairah untuk membangun energi terbarukan untuk meningkatkan kapasitas atau stoc listrik nasional. Harapannya listrik dari bahan bakaar terbarukan merupakan suatu konsep dan platform menuju 100 Tahun Jaynata NKRI. Jaynata itu bukan lain adalah Jaya Nyata yang mana kita bangsa indonesia dari golongan bawah sampai atas atau semua golongan dapat merasakanya secara nyata.

Tuesday 3 June 2014

Masih Sengsaranya Petani Indonesia

     Pergerakan tingkat kesejahteraan petani sepanjang 5 bulan terahir belum mengalami peningkatan atau stagnan, setelah nilai tukar petani (NTP) pada periode Mei 2014 sebesar 101,88 atau hanya naik 0,08% dari NTP bulan sebelumnya. BPS mencatat kenaikan NTP disebabkan naiknya NTP dari subsector tanaman hortikultura sebesar 0,57%, subsector tanaman perkebunan rakyat 0,11%, subsector peternakan 0,07 dan perikanan 0,02%. Dari 33 provinsi, sebanyak 21 provinsi mengalami peningkatan sedangkan 12 provinsi lainya mengalami penurunan NTP. Peningkatan NTP tertinggi terjadi di Provinsi NTT sebesr 1,40%. Sementara provinsi riau mencatatkan penurunan NTP tertinggi sebesar 1,40%. Peningkatan tertinggi di NTT disebabkan kenaikan pada subsector pangan terutama jagung yang naik 2,07%.  Sementara penurunan NTP di Riau disebabkan penurunan NTP dari komoditas karet sebesr 10,09%.
     Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat juga NTP nasional di bulan agustus 2014 mencapai 102,06 yang turun dari posisi bulan juli sebesar 0,06%. NTP nasional merupakan rerata NTP tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan dan perikanan. Pada bulan agustus ini juga BPS memberikan perhatian khusus terhadap NTP Pangan yang hanya sebsar 97,78%. Besaran NTP pangan tersebut merosot sebesar 0,26% dari bulan Juli. Pada NTP bulan mei juga menunjukkan besaran NTP tanaman pangan hanya berada di bawah 100. Setelah saya lihat dan ulik-ulik kembali informasi dari BPS, ternyata NTP tanaman pangan sudah berada dibawah level 100 sejak januari 2014.


     Tentunya fenomena NTP tanaman pangan yang berada dibawah level 100 menjadi sesuatu yang serius. NTP diperoleh dengan membandingkan indeks harga produk pertanian dengan harga barang barang yang dibeli oleh petani. Secara otomatis, jika harga produk pertanian naik, maka NTP akan makin besar dan ksejahteraan petani yang lebih tinggi dan sebaliknya. Maka dengan itu NTP dapat menjadi parameter kesejahteraan petani. Dari data yang sudah disajikan oleh BPS tersebut dapat menggambarkan belum berpihaknya kesejahteraan secara merata terhadap petani Indonesia (AES). 
     

Anomali Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran

     Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat mencerminkan kondisi atau kekinian suatu negara di mata negara lain sebagai bagian dari bernegara secara Internasional. Pertumbuhan ekonomi ini dapat dilihat perubahan dari tahun ke tahun berikutnya bahkan dapat menjadi prediksi pertumbuhan ekonomi suatu negara untuk 5 sampai 10 tahun atau lebih. Pertumbuhan ekonomi ini dasarkan kondisi suatu negara. Salah satu kondisi yang sangat mempengaruhi adalah Sumber daya manusia atau SDM. SDM di suatu negara tidak bisa dilepaskan dari pertumbuhan ekonomi suatu negara. SDM menjadi pengerak dalam pertumbuhan ekonomi karena dapat menghasilkan karya atau kreativitas SDM tersebut, baik itu sebagai tenaga ahli atau staff dalam suatu perusahaan atau bahkan sebagai pembuka lapangan pekerjaan. 

    Dengan proporsi SDM yang tidak memiliki pekerjaan atau menganggur dengan yang memiliki pekrjaan otomatis sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi degan kaitan faktor tersebut dijelaskan kembali oleh konsep Okun's law. berikut konsep tersebut menjabarkannya.
     Konsep Okun’s law menjelaskan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi merupakan penurunan aktivitas agen ekonomi, termasuk perusahaan. Penurunan aktivitas perusahaan berdampak pada penurunan kebutuhan tenaga kerja dan secara alamiah berpotensi pada peningkatan angka pengangguran. Data BPS tingkat pengangguran pada februari 2014 adalah 5,70% yang turun pada februari 2013 sebesar 5,82%. Anomali hubungan anatar pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran juga terjadi pada period 2008-2009. Berdasarkan bukti empiris, pertumbuhan ekonomi juga menunjukkan tren penurunan akibat resesi pada tahun 2008-2009, sedangkan tingkat pengangguran justru menurun.  Penurunan menjadi 8,14% (Feb 2009) dari 9.75% (Februari 2007). Oleh sebab itu, karya pada masing masing warga negara atau rakyatnya sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tersebut sehingga menjadi tanggung jawab kita bersama. (AES).